Kamis, 30 Oktober 2014
Selasa, 14 Januari 2014
SIMULASI PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DAN LAMPU HITUNG MUNDUR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51
1. PENDAHULUAN
Kemajuan suatu wilayah akan selalu diikuti oleh kemajuan dibidang transportasi. Jumlah kendaraan yang berada didaerah terus meningkat pesat, namun perkembangan prasarana jalan tidak sepesat pertambahan jumlah kendaraan. Akibat dari perkembangan transportasi yang tidak seimbang dengan pertambahan prasarana jalan ini akan menimbulkan kemacetan lalu-lintas, kecelakaan terutama persimpangan jalan dan ini erat kaitannya dengan pengendali lampu lalu-lintas. Sikap prilaku pengemudi sebagai salah satu fakor meningkatnya kemacetan. Dimana perilaku para pengemudi yang cenderung tidak tertib ketika kemacetan sehingga mengganggu kelancaran perjalanan sehingga dapat mengakibatkan terganggunya ketertiban umum, keselamatan, keamanan dan kenyamanan di jalan raya. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah hubungan antara pengoperasian lampu lalu lintas dengan prilaku pengemudi. Perilaku tidak tertib umumnya disebabkan karena ingin cepat, dan lamanya menunggu kesempatan jalan pada persimpangan lampu lalu lintas sangat mempengaruhi tingkat kesabaran para pengemudi. Pada lampu lalu-lintas pengaturan nyala lampu dalam interval tertentu adalah hal terpenting, yang sangat menentukan tingkat pengurangan konflik antar arus lalu-lintas dari setiap jalur persimpangan yang dapat menyebabkan ketidak teratur, kelambatan dan mengurangi kapasitas kendaraan. Gagasan memberikan lampu hitung mundur yaitu tampilan angka menghitung mundur ke 0 memberikan kepastian berapa lama harus berhenti menunggu bagi pengemudi di lampu lalulintas. Hal ini dapat mengurangi perilaku tidak sabar dan ingin cepat.
Kemajuan suatu wilayah akan selalu diikuti oleh kemajuan dibidang transportasi. Jumlah kendaraan yang berada didaerah terus meningkat pesat, namun perkembangan prasarana jalan tidak sepesat pertambahan jumlah kendaraan. Akibat dari perkembangan transportasi yang tidak seimbang dengan pertambahan prasarana jalan ini akan menimbulkan kemacetan lalu-lintas, kecelakaan terutama persimpangan jalan dan ini erat kaitannya dengan pengendali lampu lalu-lintas. Sikap prilaku pengemudi sebagai salah satu fakor meningkatnya kemacetan. Dimana perilaku para pengemudi yang cenderung tidak tertib ketika kemacetan sehingga mengganggu kelancaran perjalanan sehingga dapat mengakibatkan terganggunya ketertiban umum, keselamatan, keamanan dan kenyamanan di jalan raya. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah hubungan antara pengoperasian lampu lalu lintas dengan prilaku pengemudi. Perilaku tidak tertib umumnya disebabkan karena ingin cepat, dan lamanya menunggu kesempatan jalan pada persimpangan lampu lalu lintas sangat mempengaruhi tingkat kesabaran para pengemudi. Pada lampu lalu-lintas pengaturan nyala lampu dalam interval tertentu adalah hal terpenting, yang sangat menentukan tingkat pengurangan konflik antar arus lalu-lintas dari setiap jalur persimpangan yang dapat menyebabkan ketidak teratur, kelambatan dan mengurangi kapasitas kendaraan. Gagasan memberikan lampu hitung mundur yaitu tampilan angka menghitung mundur ke 0 memberikan kepastian berapa lama harus berhenti menunggu bagi pengemudi di lampu lalulintas. Hal ini dapat mengurangi perilaku tidak sabar dan ingin cepat.
Perancangan Robot Penjepit Barang Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
A. Pendahuluan
Perancangan
Robot Penjepit Barang Berbasis Mikrokontroler ATMega8535. Hal ini
didasari bahwa pekerjaan manusia terbatas dari segi tenaga dalam
mengangkat dan memindahkan barang secara terus menerus, oleh karena itu
dibuat suatu alternatif untuk menggantikan pekerjaan tersebut yaitu
robot yang dapat memindahkan barang secara otomatis. Untuk rancang
bangun robot ini dipakai mikrokontroler jenis ATMEGA8535 sebagai
pengendali robot penjepit, yaitu suatu jenis robot beroda yang mempunyai
penjepit di bagian depannya, yang akan menjepit barang yang ada di
depannya bila terdeteksi oleh sensor yang terpasang pada bagian bawah
penjepitnya. Dan juga mempunyai satu buah sensor yang terpasang pada
bagian atas robot yang berfungsi sebagai pendeteksi dinding yang berada
di depannya. Robot saat ini sudah menjadi suatu peralatan standar pada
berbagai macam industri, baik skala kecil, menengah, maupun besar.
Penggunaan teknologi robot pada suatu bidang industri terbukti dapat
meningkatkan produk industri secara signifikan. Salah satu perangkat
yang dapat digunakan untuk melakukan proses otomatisasi, khususnya pada
bidang robotika, adalah mikrokontroler. Mikrokontroler dapat diprogram
sesuai dengan keinginan kita untuk mengontrol hardware di mana ia
diletakkan. Untuk saat ini banyak sekali jenis mikrokontroler yang
digunakan dalam bidang robotika, diantaranya adalah keluaran dari Atmel,
yaitu generasi AVR (alf and Vegard’s Risc Processor) yang dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluargaAT90Sxx,
keluarga ATMega, dan AT86RFxx. yang saat ini banyak dipakai oleh para
pencinta robotika. Karena mikrokontroler jenis ini mempunyai fitur-fitur
yang lebih lengkap dibandingkan dengan mikrokontroler keluaran
sebelumnya yaitu dari keluarga MCS-51. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi
arsitektur dan instruksi yang digunakan , mereka bisa dikatakan hampir
sama. Adapun yang menjadi perumusan masalah adalah bagaimana membuat
robot yang dirancang agar dapat mengangkat beban berupa kaleng dan dan
dapat dipindahkan kesuatu tempat, yang dikendalikan dengan
mikrokontroler ATMega8535, berdasarkan masukan-masukan dari sensor.
Penelitian ini bertujuan membuat program mikrokontroler yang dapat
mengendalikan motor servo maupun motor DC dan merancang robot yang dapat
mendeteksi barang dengan menggunakan sensor infra merah.
Senin, 07 Januari 2013
Selasa, 25 Desember 2012
Selasa, 11 Desember 2012
Selasa, 13 November 2012
Checkbox,Fibonacci,Prima,Radiobutton,Listbox
1. Checkbox
Jika Program Pertama dijalankan
Jika Program Pertama dijalankan
Jika program telah dijalankan dan dipilih maka output sebagai berikut
Langganan:
Postingan (Atom)